Tortilla di Ranu Kumbolo
"Pisang niki pinten Bu?", tanyaku kepada seorang Ibu di Pasar Tumpang, Malang.
"Rong puluh ewu Mas, murah to?", jawab Ibu itu pelan.
"Kabeh podo regone?"
"Njih Mas."
Aku-pun memilih satu sisir pisang raja yang paling besar. Tidak mungkin mendapatkannya dengan harga Rp 20.000,00 di Pasar Minggu, Jakarta. Sempat terlintas di benakku, bagaimana cara membawanya. Tapi pikiran itu kupendam saja. Paket yang menyertakan pisang -sependek ingatanku- bukan menjadi beban bawaanku. Ternyata itu salah.
***
Aku dan sebelas kawan melakukan pendakian ke Gunung Semeru, via Ranu Pani, Jawa Timur. Tidak ada alasan khusus, hanya sekedar refreshing. Beberapa minggu menjelang hari H, tim sudah mempersiapkan segala peralatan yang akan dibawa, termasuk paket logistik. Tim juga mulai membagi tanggung jawab. Aku memilih bertanggung jawab terhadap logistik.
Aku memilih tanggung jawab itu karena menyukai kegiatan memasak di gunung. Malahan, menurutku memasak di atas gunung sama asyiknya dengan pendakian gunung itu sendiri. Sudah tidak sabar menunggu moment-moment itu.
Aku seolah ditantang menyiapkan makanan pada udara yang dingin, dengan peralatan seadanya dan dalam kondisi tubuh lelah. Puas rasanya jika bisa menghadirkan masakan bergizi buat diri sendiri dan kawan. Bukan hanya sekedar mie instan. Menurutku, sudah sepantasnya tubuh ini mendapatkan kenikmatan rasa setelah seharian dipaksa untuk bekerja keras mendaki.
Salah satu menu yang kubuat adalah tortilla isi daging ham dengan saus cabai. Ada juga pilihan lain: tortilla isi pisang dengan saus madu dan/atau coklat. Pemilihan menu ini berdasarkan beberapa pertimbangan: kandungan kalori dan nutrisi, kemudahan dalam mengolah, lama perjalanan, kepraktisan pengemasan dan karekteristik Gunung Semeru.
Salah satu menu yang kubuat adalah tortilla isi daging ham dengan saus cabai. Ada juga pilihan lain: tortilla isi pisang dengan saus madu dan/atau coklat. Pemilihan menu ini berdasarkan beberapa pertimbangan: kandungan kalori dan nutrisi, kemudahan dalam mengolah, lama perjalanan, kepraktisan pengemasan dan karekteristik Gunung Semeru.
Untuk kandungan kalori dan nutrisi, makanan yang dikonsumsi sebaiknya tidak sekedar mengenyangkan. Sebaiknya justru menghindari makanan dengan kadar karbohidrat tinggi seperti nasi. Tubuh manusia membutuhkan waktu enam jam untuk mengolah nasi menjadi energi. Pilih-lah makanan dengan kadar protein tinggi. Tortilla beserta isinya adalah pilihan yang tepat.
***
Tim mulai melakukan packing ulang di Ranu Pani. Semua peralatan dan logistik sudah masuk. Kecuali pisang. Loh kok bisa!? Pisang tidak masuk. Aku tersadar, ternyata salah satu anggota tim yang seharusnya membawa pisang itu batal ikut pada H-1. Mau tidak mau aku harus membawa pisang itu. Pisang itu sungguh merusak kadar penampilan renselku. Arrrrrrgh!!!
Pagi itu di Ranu Kumbolo. Maka dimulai-lah “pesta” itu. Setelah menikmati secangkir teh, kami memulai menyiapkan sarapan. Dua Trangia disiapkan sekaligus.
Cara membuatnya sangat mudah dan cepat. Pertama, panggang daging ham. Kedua, atur daging ham beserta bumbu di atas tortilla. Atur juga pisang, meses dan madu di atas tortila. Lalu gulung atau lipat. Ketiga, panaskan margarine di atas Trangia. Keempat, panggang hingga kecoklatan dan matang.
Menu pagi itu sudah siap. Secangkir coklat susu menjadi teman sarapan pagi itu [.]
0 komentar:
Posting Komentar